Dikutip dari Reuters, pada perdagangan Selasa 11 Maret 2025 harga gandum dan jagung juga turun, terbebani kejatuhan pasar saham.
"Di pasar, ada banyak kedelai di Amerika Selatan, yang akan menjadi pesaing bagi kacang-kacangan Amerika Serikat," kata seorang trader biji-bijian. Ia juga mengingatkan perlambatan permintaan China.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,25 persen atau 2,50 Dolar AS menjadi 1.011,50 Dolar AS per bushel.
Sementara, gandum CBOT merosot 0,89 persen atau 5,00 Dolar AS menjadi 557,50 Dolar AS per bushel. Jagung turun 0,21 persen atau 1,00 Dolar AS menjadi 471,00 Dolar AS per bushel.
Indeks harga konsumen China pada Februari gagal memenuhi ekspektasi dan turun pada laju tertajam dalam 13 bulan.
Pelaku pasar menunggu laporan permintaan/penawaran bulanan dari Departemen Pertanian Amerika (USDA) yang akan dirilis hari ini.
Laporan tersebut akan mempertimbangkan kebijakan perdagangan yang berlaku saat proyeksi untuk biji-bijian dan kedelai diterbitkan, kata seorang pejabat lembaga tersebut, Kamis.
Harga ekspor gandum Rusia terus menurun untuk pekan kedua berturut-turut, tetapi belum kembali kompetitif terhadap biji-bijian Eropa.
Trader juga mencermati kekhawatiran tentang kekeringan di wilayah pertanian Amerika dan Rusia -- khususnya di beberapa bagian dataran selatan AS, tempat tanaman gandum hard red tumbuh dan membutuhkan kelembaban.
BERITA TERKAIT: