Mata uang Garuda itu menguat 24 poin atau tumbuh 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pantauan
RMOL, mayoritas mata uang Asia bergerak melemah hari ini. Baht Thailand merosot 0,21 persen, Won Korea Selatan minus 0,09 persen, Dolar Singapura turun 0,02 persen, dan Yuan China jatuh 0,03 persen.
Selanjutnya Peso Filipina melemah 0,10 persen, Yen Jepang ambruk 0,38 persen, dan Ringgit Malaysia melemah 0,01 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang utama negara maju juga dibuka melemah. Poundsterling Inggris turun 0,01 persen, Euro Eropa amblas 0,03 persen, Dolar Australia minus 0,02 persen, dan Dolar Kanada naik 0,04 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa Dolar AS terkoreksi setelah Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya yang meskipun hawkish tetapi cenderung tidak ada memberikan kejutan bagi pasar.
“Powel menegaskan kembali sikap hati-hatinya dengan menyatakan bahwa Fed tidak memiliki rencana segera untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, dengan alasan ekonomi tangguh dan inflasi yang berada di atas target 2 perseen,”katanya dalam rilis hariannya.
Ia pun memprediksi Rupiah akan bergerak kisaran Rp16.325 dan Rp16.398 per Dolar AS.
BERITA TERKAIT: