Acara ini juga dihadiri oleh Ketua MPR Ahmad Muzani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, serta Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Beberapa wakil menteri dari Kabinet Merah Putih turut serta dalam agenda penting ini.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menegaskan bahwa BRI EXPO(RT) dan Microfinance Outlook merupakan ajang tahunan yang krusial bagi para pelaku UMKM untuk menjajaki pasar ekspor.
"Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM sebagai salah satu pilar utama dalam transformasi ekonomi di Indonesia," katanya seperti dikutip redaksi melalui akun Instagram miliknya.
Pemerintah telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mendukung sektor UMKM, termasuk melalui kebijakan fiskal yang pro-UMKM.
Sri Mulyani menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tercatat stabil di angka 5 persen dan ditargetkan meningkat hingga 8 persen. Untuk mencapai target tersebut, kebijakan struktural sangat diperlukan.
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar porsi belanja dalam APBN 2025, yang mencapai Rp3.621,3 triliun, diprioritaskan pada program-program inklusif yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya UMKM.
"Program-program unggulan seperti makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, ketahanan pangan, dan renovasi sekolah diharapkan dapat melibatkan UMKM secara langsung dan menciptakan
multiplier effect yang positif," jelasnya.
Sri Mulyani menekankan seluruh kebijakan ini tidak terlepas dari peran penting APBN sebagai instrumen utama dalam mewujudkan visi Indonesia Maju sesuai dengan Asta Cita.
"Kementerian Keuangan akan terus menjaga kesehatan APBN agar tetap dalam keseimbangan demi mendukung keberlanjutan program-program pemerintah," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: