Kilang ini bertujuan menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih dan sudah mengalami beberapa penundaan.
Thai Oil, unit dari Public Company Limited atau PTT yang dimiliki negara, telah mengembangkan kilang di provinsi tersebut sejak 2019 dan diharapkan akan mulai beroperasi paling cepat tahun depan.
Menurut laporan
Nikkei Asia yang dikutip Kamis 26 Desember 2024, konstruksi proyek ini sudah 90 persen selesai. Investasi awalnya sebesar 4,8 miliar Dolar AS, dan tambahan dana akan digunakan untuk biaya peralatan dan konsultasi, serta biaya lainnya.
Kemajuan proyek ini sempat melambat akibat protes pekerja yang tidak dibayar oleh subkontraktor konsorsium yang memimpin konstruksi. Thai Oil memutuskan bahwa investasi tambahan diperlukan untuk memenuhi jadwal.
Setelah selesai, kilang ini akan meningkatkan kapasitas Thai Oil sekitar 40 persen menjadi 400.000 barel per hari. Kilang ini akan memproduksi bahan bakar yang lebih bersih, termasuk bahan bakar jet dan diesel yang memenuhi peraturan emisi Eropa, yang akan diekspor ke negara-negara seperti Vietnam, India, dan Indonesia.
PTT, yang menghasilkan lebih dari 90 persen pendapatannya dari bahan bakar fosil, berusaha menjauh dari minyak dan menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dalam bisnis penyulingan.
BERITA TERKAIT: