Dukungan ini mencakup pembiayaan bagi para pengusaha yang terlibat dalam proses hilirisasi dan ketahanan pangan, termasuk upaya swasembada pangan.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menegaskan bahwa ketegasan Presiden Prabowo dalam melanjutkan program hilirisasi yang telah dimulai pada era Presiden Joko Widodo menjadi dasar bagi BNI untuk terlibat lebih aktif.
"Tidak ada keraguan dari kami di BNI untuk tidak mendukung karena itu pasti jelas akan menambah nilai prospek dari kita untuk membiayai banyak pengusaha-pengusaha yang akan terlibat di dalam hilirisasi maupun untuk di ketahanan pangan,"jelas Royke dalam paparan kinerja Kuartal III BNI, yang dikutip Senin 28 Oktober 2024.
Royke juga menambahkan bahwa langkah BNI dalam mendukung program hilirisasi sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan kredit. Hingga akhir tahun 2024, BNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10 hingga 12 persen.
"Jadi kami mendukung, tidak ada sama sekali keraguan, bahwa itu sejalan dengan apa yang menjadi target kami juga untuk pertumbuhan baik di kredit maupun di pendapatan," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Royke Tumilaar mengungkapkan bahwa kinerja keuangan BNI terus menunjukkan peningkatan yang positif.
Hingga kuartal III 2024, BNI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,3 triliun. Peningkatan laba ini didorong oleh pemulihan pendapatan operasional serta kualitas aset yang tetap terjaga.
BERITA TERKAIT: