Lonjakan itu juga dipicu oleh kekhawatiran ketegangan di Timur Tengah dan tanda-tanda bahwa permintaan energi dapat tumbuh di AS dan China.
Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent naik 2,82 Dolar AS atau 3,7 persen menjadi 79,40 Dolar AS per barel, pada perdagangan Kamis Waktu setempat atau Jumat pagi 11 Oktpber 2024 WIB.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 2,61 Dolar AS atau 3,6 persen menjadi 75,85 Dolar AS per barel.
Analis mencermati, Florida, tempat sekitar seperempat stasiun bahan bakar, telah kehabisan stok bensin saat Badai Milton yang menerjang wilayah itu baru-baru ini. Badai tersebut juga memutus aliran listrik ke lebih dari 3,4 juta rumah dan bisnis.
"Penutupan sejumlah stasiun bahan bakar, keterlambatan pengiriman truk tangki, dan gangguan pergerakan pipa kemungkinan akan memengaruhi pasokan hingga minggu depan mengingat pemadaman listrik yang meluas," kata analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates.
"Ketidakpastian yang besar di seluruh infrastruktur minyak bumi Florida secara umum telah mendukung harga bensin," tambahnya.
Harga bensin berjangka AS memimpin kenaikan kompleks energi, ditutup naik sekitar 4,1 persen.
Harga minyak mentah melonjak awal bulan ini setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober, meningkatkan prospek pembalasan terhadap fasilitas minyak Iran. Karena Israel belum memberikan tanggapan, harga minyak mentah kembali turun dan relatif stabil sepanjang minggu.
BERITA TERKAIT: