Perusahaan juga mengatakan pendapatan kuartal kedua akan ditargetkan antara 19,6 - 20,4 miliar Dolar Taiwan.
Ketua dan CEO C.C. Wei dalam laporan pendapatannya yang dikutip dari
CNBC Jumat (19.7) mengatakan bisnis pada kuartal kedua didukung oleh permintaan yang kuat untuk teknologi 3-nanometer dan 5-nanometer yang terdepan di industri, meskipun hal ini diimbangi oleh tren musiman ponsel pintar yang terus berlanjut.
Permintaan yang sangat besar terhadap AI telah meningkatkan pasokan chip.
TSMC adalah produsen utama chip canggih di dunia. Ia tetap yang terdepan meskipun Samsung dan Intel telah mencoba untuk menantang dominasinya.
"Saya juga berusaha mencapai keseimbangan supply dan demand, tapi tidak bisa. Saat ini, permintaan sangat tinggi sehingga saya harus bekerja sangat keras untuk memenuhi permintaan pelanggan," kata Wei.
Untuk kuartal ketiga, bisnis ini diperkirakan akan didukung oleh permintaan yang kuat terhadap ponsel cerdas dan terkait AI, kata Wei, seraya menambahkan bahwa mereka terus memperkirakan tahun 2024 akan menjadi "tahun pertumbuhan yang kuat bagi TSMC".
Meningkatnya permintaan untuk chip canggih yang digunakan dalam aplikasi AI telah meningkatkan saham TSMC yang terdaftar di Taiwan hampir 70 persen sepanjang tahun ini.
Raksasa chip tersebut saat ini memproduksi chip 3 nanometer dan berencana memulai produksi massal chip 2 nanometer pada tahun 2025. Biasanya, ukuran nanometer yang lebih kecil menghasilkan chip yang lebih bertenaga dan efisien.
Analis Needham memperkirakan TSMC akan menaikkan target pertumbuhan pendapatannya pada tahun 2024.
"Kami memperkirakan TSMC akan menaikkan prospek pertumbuhan pendapatan pada tahun 2024 dari 'low-to mid-20s' menjadi 'mid-to high-20s' namun tetap mempertahankan target (belanja modal) pada tahun 2024," kata Needham.
TSMC menguasai 62 persen pangsa pasar pengecoran global pada kuartal pertama, naik dari 59 persen pada periode yang sama tahun lalu, menurut data Counterpoint Research.
BERITA TERKAIT: