Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Wijaya Kusumawardhana mengatakan di sela konferensi internasional pendidikan inklusif era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (2/7) bahwa dengan digitalisasi semakin terbuka peluang untuk memanfaatkan pasar finansial.
Ukuran pasar teknologi pendidikan secara global mencapai 142,3 miliar dolar AS pada 2023 dan diperkirakan pada 2030 mencapai 348,4 miliar dolar atau rata-rata per tahun tumbuh mencapai sekitar 13,6 persen.
Kehadiran digitalisasi juga dapat membantu sektor pendidikan dalam tiga area, yakni aksesibilitas, personalisasi dan keterkaitan.
Semengtara itu, kemajuan teknologi terkini di antaranya adalah Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, sistem database, robot, hingga bio teknologi berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pasar.
Pemerintah terus mendorong pembangunan dan percepatan infrastruktur digital yang mendorong penetrasi internet atau akses jaringan data di tanah air.
Ada pun infrastruktur itu, kata dia, di antaranya pembangunan base transceiver station (BTS), pemanfaatan satelit dan kabel optik.
"Untuk data terakhir hampir 80 persen (sudah terlayani jaringan data). Kami terus dorong agar mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)," ujar Wijaya.
BERITA TERKAIT: