Kenaikan tersebut seiring dengan penurunan imbal hasil Treasury sementara investor menunggu data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve mengenai jadwal penurunan suku bunga bank sentral AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan turun tipis dan bertahan di angka 4,2496 persen, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) lebih menarik bagi investor.
"Jumat malam terjadi aksi jual yang cukup signifikan karena dolar AS yang kuat. Harga emas juga terdampak oleh hal itu, meskipun pasar cenderung akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali tahun ini," kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com
Para pedagang saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada September sebesar 66 persen, menurut CME FedWatch Tool, seperti dikutip dari
Reuters.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Ekspor emas Swiss pada bulan Mei turun dibandingkan bulan sebelumnya, karena berkurangnya pengiriman ke India dan Hong Kong, menurut data bea cukai.
Permintaan emas batangan fisik di India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, melambat pada minggu lalu karena harga mendekati rekor tertinggi, sehingga mengurangi pembelian ritel karena tidak adanya hari raya.
BERITA TERKAIT: