Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Minyak Sedikit Menguat Didukung Perkiraan OPEC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 Juni 2024, 12:02 WIB
Harga Minyak Sedikit Menguat Didukung Perkiraan OPEC
Ilustrasi/Net
rmol news logo Harga minyak naik sedikit pada Kamis (13/6) dalam perdagangan yang berfluktuasi, didukung oleh perkiraan pertumbuhan permintaan dari OPEC.

Data menunjukkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) melemah dan inflasi melambat, memicu harapan untuk pemangkasan suku bunga The Fed meskipun ada komentar terbaru dari pejabat bank sentral.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup pada 82,75 dolar AS per barel, naik 15 sen atau 0,2 persen.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menetap pada 78,62 dolar AS per barel, naik 12 sen, atau 0,2 persen. Kedua tolok ukur tersebut telah naik hampir 1 persen di sesi sebelumnya.

Komentar baru Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga membantu meningkatkan harga minyak mentah.

Organisasi tersebut memperkirakan permintaan akan tumbuh hingga 116 juta barel per hari pada tahun 2045, dan mungkin lebih tinggi.

Sekretaris Jenderal OPEC Hathaim Al Ghais mengatakan pada Kamis, setelah laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang memperkirakan puncak konsumsi minyak pada tahun 2029.

Al Ghais, dalam tulisannya di Energy Aspects, menyebut laporan IEA sebagai "komentar yang berbahaya, terutama bagi konsumen, dan (itu) hanya akan menyebabkan volatilitas energi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,2 persen secara bulanan di bulan Mei.

Pada Rabu (12/6), The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menunda proyeksi dimulainya pelonggaran kebijakan hingga bulan Desember.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan dua hari bank sentral AS berakhir, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi telah turun tanpa memberikan pukulan besar terhadap perekonomian.

Komentar Powell "yang menyiratkan tidak adanya kerangka waktu pasti untuk penurunan suku bunga tampaknya memberikan tekanan tambahan pada sektor energi," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung menghambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi permintaan minyak. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA