Sejak April tahun ini, sebanyak 126 kantor imigrasi yang tersebar di penjuru Indonesia dapat memberikan pelayanan E-paspor, dimana kebijakan tersebut sesuai dengan surat edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor IMI-0005.GR.01.02/2024.
Jumlah 126 merupakan perluasan jangkauan sesuai dengan harapan. Pada 2023, ada 102 kantor imigrasi yang memberikan pelayanan E-paspor. Angka itu naik 138 persen dibandingkan dengan 2022.
Perluasan jangkauan layanan e-paspor ini sekaligus menyikapi tingginya kebutuhan masyarakat akan paspor elektronik. Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim mengatakan, ia melihat animo masyarakat terhadap kehadiran pelayanan E-paspor sangat tinggi.
Kementerian Hukum dan HAM resmi meluncurkan electronic passport (e-paspor) sejak 2011.
Dikutip dari laman Imigrasi, paspor elektronik dan paspor biasa pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bukti identitas diri yang berlaku internasional dan dapat digunakan untuk melakukan perjalanan.
Perbedaannya terletak pada chip berisikan data biometrik pemegangnya yang bisa dipindai dan bisa digunakan melewati gerbang perlintasan otomatis (autogate) yang saat ini banyak disediakan negara-negara di seluruh dunia.
WNI yang mengajukan permohonan visa ke negara-negara Eropa bisa mendapatkan masa berlaku visa yang lebih lama jika dibandingkan mengajukan permohonan visa menggunakan paspor biasa (nonelektronik).
Fitur paspor elektronik yang lebih mutakhir berpengaruh dalam proses permohonan visa ke negara-negara yang memiliki preferensi visa approval lebih mudah kepada pengguna paspor elektronik. Sebagai contoh negara Jepang memberikan kemudahan bagi permohonan penerbitan visa dengan e-paspor.
“Selain karena fiturnya yang mutakhir, e-paspor ini juga memberikan confidence kepada warga negara Indonesia yang mengajukan permohonan visa, karena beberapa negara menganggap e-paspor itu lebih bonafide dan itu berpengaruh terhadap visa yang diajukan,” jelas Silmy, dikutip Senin (10/6).
"Ke depannya tren internasionalnya akan ke arah sana (e-paspor). Jadi kami imigrasi sudah persiapan dari sekarang dari sisi sarana dan prasarana. Kita harapkan masyarakat juga akan bisa menyesuaikan (memilih e-paspor),” tutup Silmy.
BERITA TERKAIT: