Pinwil Bulog Kanwil Jabar, Muhammad Attar Rizal mengatakan, hingga lebaran mendatang, stok pangan khususnya beras mencapai 31 ribu ton yang bisa diperbantukan untuk masyarakat di seluruh Jabar.
"Kami mau menyelesaikan bantuan pangan tahap pertama sekitar 500 ton lagi, insya Allah besok selesai," ujar Attar dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Senin (1/4).
Gerakan Pasar Murah (GPN), disampaikan dia, akan dipenuhi sesuai kebutuhan masyarakat.
"
Alhamdulillah sampai Lebaran mudah-mudahan cukup karena 31 ribu ton dan masih 10 hari lagi dan kita masih ada top up di Patimban baru bongkar itu sebesar 4.750 ton," jelasnya.
Selain itu, dia memaparkan, masih ada
top up kapal lagi sebanyak 17.500 ton.
"Jadi insya Allah aman, kita usahakan nanti di April, Lebaran kita akan melakukan pendistribusian kembali supaya harga tidak merangkak," tegasnya.
Terkait hasil dari petani, dia mengklaim, Bulog sudah menyerap 1.900 ton yang merupakan hasil panen se-Jabar. Tapi itu kebutuhan untuk komersial.
"Karena memang harga masih di atas HPP (Harga Pokok Penjualan)," ucapnya.
Disinggung soal daerah penghasil beras untuk komersil, dia menyebutkan, terdapat di tiga wilayah yakni, sebagian dari Indramayu, Karawang dan Subang.
"
On the spot sudah ada yang panen tapi harganya masih cukup lah, di atas harga HPP," bebernya.
Disinggung dengan banyaknya stok beras di Jawa Barat, dia menyatakan, secara nasional harga beras akan ada penurunan walaupun tidak signifikan tapi akan ada penurunan harga.
"Ini tentunya imbas dari apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilitas harga terkait juga kenaikan inflasi. Khususnya di Jawa Barat itu ada program nasional artinya bantuan pangan digelontorkan untuk 4,4 juta KPM," jelasnya.
Selain itu, Bulog juga menggelontorkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) setiap hari sebanyak 1.000 ton ke seluruh Jawa Barat.
"Ini sangat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok tidak hanya beras tapi kami ada minyak, gula," paparnya.
Upaya memastikan beras dalam kondisi baik, ditegaskan, pihaknya telah melakukan pengecekan di tempat.
"Kalau masyarakat menemukan kekurangan (jumlah kilogram beras) atau sobek, kami hadir di situ kecuali retail modern seperti di minimarket, nanti minimarket yang akan melakukan retail kepada kita. Kalau yang
on the spot kami akan ganti langsung," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: