Tak hanya itu, setelah perusahaan tambang raksasa asal Korea Selatan, LG Group, memegang kendali utama, Perseroan, berambil menjadi perusahaan tambang kelas dunia.
NICE sendiri sudah secara resmi diakuisisi oleh LG Group melalui LX International Corp – perusahaan asal Korea Selatan – pada 16 Januari 2024, tak lama setelah perseroan tercatat di BEI, 9 Januari 2024.
Ini menandai langkah strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam ekosistem industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
Dengan masuknya LX International, maka rencana bisnis perseroan dipercaya bisa tereksekusi maksimal. Ambisi NICE untuk menjadi pelaku kunci dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, semakin jelas.
Akuisisi ini juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk mendukung pertumbuhan industri baterai kendaraan listrik, memperkuat posisi NICE dalam rantai pasok industri. LX International Corp bersama NICE berkomitmen untuk berperan dalam mewujudkan visi masa depan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Permintaan nikel, baik domestik maupun global diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan pengembangan industri kendaraan listrik dan baja. The International Nickel Study Group (INSG) memperkirakan, permintaan nikel global akan meningkat dari 3,2 juta ton pada 2023 menjadi 3,5 juta ton tahun ini.
Permintaan ini diproyeksikan akan terus naik, khususnya yang berasal dari para produsen baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV). Seperti diketahui, LG Group merupakan salah satu investor kakap yang membenamkan modalnya di Indonesia untuk menggarap megaproyek baterai EV.
Pada akhir sesi I perdagangan 18 Maret 2024, saham emiten tambang nikel, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) melambung 23,47 persen ke Rp 1.210. Sebanyak 136,68 juta saham diperdagangkan, frekuensi 10.790 kali, dan nilai transaksi Rp 155,72 miliar.
BERITA TERKAIT: