Mata uang Garuda itu menguat 40 poin dibandingkan penutupan pada perdagangan sebelumnya.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat karena revisi ke bawah data inflasi AS akhir pekan lalu melemahkan dolar AS.
Di lain sisi, investor juga dinilai tengah harap-harap cemas jelang pencoblosan Pilpres 2024.
"Namun, penguatan mungkin akan terbatas mengingat kekhawatiran investor akan Pilpres 2024," katanya.
Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia juga terpantau menguat yakni dolar Singapura naik 0,09 persen, yen Jepang naik 0,09 persen, dolar Hongkong menguat 0,03 persen, peso Filipina naik 0,42 persen, rupee India naik 0,12 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,10 persen.
Sementara itu, won Korea terpantau turun 0,02 persen, yuan China melemah 0,02 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,08 persen.
BERITA TERKAIT: