Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), posisi M2 pada Desember 2023 tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya mencatat 3,3 persen yoy.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, mengatakan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) dan uang kuasi.
Secara rinci, komponen M1 dengan pangsa 55,9 persen dari M2, tumbuh sebesar 2,1 persen yoy pada Desember 2023, setelah tumbuh 2,0 persen yoy pada bulan sebelumnya.
“Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan Giro Rupiah,” ujar Erwin dalam keterangan resmi, Senin, (22/12).
Berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, perkembangan M2 pada Desember 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.
Selain itu, penyaluran kredit pada Desember 2023 tercatat tumbuh 10,3 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,7 persen yoy.
Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 6,5 persen yoy pada Desember 2023, setelah terkontraksi 15,0 persen yoy pada bulan sebelumnya.
BERITA TERKAIT: