Berdasarkan riset dari Rho Motion, angka tersebut meningkat 50 persen dibandingkan Februari tahun lalu, namun masih lebih rendah 3 persen dari bulan sebelumnya.
“Tahun ini merupakan awal yang solid untuk penjualan kendaraan listrik secara global dengan peningkatan 50 persen pada Februari dibandingkan tahun sebelumnya," kata Manajer Data Rho Motion Charles Lester dikutip dari
Business Motoring pada Rabu 12 Maret 2025.
Sementara itu dalam dua bulan pertama 2025, penjualan EV global tercatat mencapai 2,4 juta unit, meningkat 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Di awal tahun ini, China berhasil memimpin penjualan EV dengan total 1,4 juta unit, meningkat 35 persen secara tahunan.
Di Eropa, penjualan EV mencapai 0,5 juta unit, naik 20 persen. Sementara Amerika Serikat (AS) dan Kanada mencatat penjualan gabungan sebanyak 0,3 juta unit, naik 20 persen dari tahun sebelumnya. Negara sisanya mencatat 0,2 juta penjualan, tumbuh 35 persen.
Di sisi lain, pabrikan EV terbesar di AS, Tesla, mengalami tekanan awal tahun dengan penjualan yang merosot tajam di Eropa dan China. Penjualan Tesla di Prancis, Jerman, Inggris, dan Belgia anjlok hingga 63 persen pada awal 2025.
Dalam risetnya, Lester mengatakan bahwa meskipun Beijing terancam dengan tarif tinggi dari Washington, namun penjualan raksasa EV di China, BYD diyakini tidak akan goyah.
"Meskipun menghadapi tarif tinggi, merek China BYD tidak menunjukkan tanda-tanda akan memperlambat ekspansi domestik dan internasionalnya," kata Lester.
BERITA TERKAIT: