Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menanggapi banyaknya investor yang wait and see saat Pemilu 2024 ini.
“Jadi sebenarnya dukungan dan kesiapan dari sektor jasa keuangan untuk menopang apa yang menjadi fokus prioritas konsentrasi di 2024 juga baik. Saya rasa tidak ada isu di sana (tidak akan terhambat),” ujar Mahendra dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia, seperti dikutip Selasa (26/12).
Meski demikian, Mahendra belum dapat memastikan proyeksi pertumbuhan kredit di tahun depan.
Di sisi lain, pada periode November 2023, Bank Indonesia telah mencatat pertumbuhan kredit perbankan sebesar 9,74 persen secara tahunan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya sebesar 8,99 persen.
Adapun pertumbuhan kredit ini secara sektoral ditopang oleh sektor perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.
Di 2024 mendatang, BI sendiri telah memproyeksikan pertumbuhan kredit di dalam negeri akan mencapai di angka 10-12 persen.
BERITA TERKAIT: