Hal tersebut disampaikan Atase Perdagangan (Atdag) Beijing, Budi Hansyah, dalam Zoom Meeting "Peluang Ekspor Impor dengan Negara Tiongkok" pada Senin (11/12).
"Mereka minat makanan dan minuman olahan dari Indonesia, dan cari produk murah. Ini kesempatan untuk kita. Kita punya produk itu, dan unggul dibanding negara lain," kata Budi.
Menurutnya, konsumen China saat ini tengah menerapkan gaya hidup sehat, sehingga konsumen di negara itu lebih mencari makanan atau cemilan sehat yang tanpa pemanis buatan.
"Mereka suka makanan sehat, yang tidak mengandung banyak minyak dan gula, tidak ada tambahan pemanis buatan itu produk yang prospek, karena mereka sedang menerapkan gaya hidup sehat," sambung Budi.
Adapun Budi memberikan contoh bahwa kelapa Indonesia, tepatnya dari daerah Timur, memiliki pasar di China. Perusahaan di negara itu memasok kelapa untuk membuat minuman dengan bahan kelapa di Hainan.
Untuk itu, Atase Perdagangan China mendorong para eksportir di Indonesia untuk dapat memasarkan produknya ke Beijing, di mana mereka sendiri akan membantu proses ekspor ke negara tersebut.
"Sebelum mengekspor produk, nanti prosesnya bisa kita bantu, karena China punya peraturan sendiri di sini. Nanti kita cek perusahaannya yang mengimpornya dulu, tentunya dengan biaya yang ditanggung eksportir sendiri," jelasnya.
BERITA TERKAIT: