Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan menyempurnakan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/2017 tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti. Pemerintah meyakini kebangkitan properti akan mendorong kebangkitan perekonomian nasional.
Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan dalam pembukaan "The Biggest Real Estate Summit 2023" di Jakarta, Kamis, (9/11). Hadir pada acara ini Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.
"Saat ini kewajiban memiliki dua orang tenaga ahli tidak kompetitif dan berdaya saing pasca implementasi Undang-undang Cipta Kerja. Oleh karena itu pemerintah tengah menyusun revisi Permendag 51 Tahun 2017 untuk mendorong peningkatan profesionalisme broker properti melalui sertifikasi kompetensi dengan meminta masukan dari asosiasi, termasuk jasa perantaraan perdagangan properti," ujar Zulhas akrab disapa.
Dia juga menekankan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pelaku jasa perantaraan perdagangan properti, di antaranya terkait pencegahan tindak pidana pencucian uang (TPPU), pemberantasan mafia tanah, peningkatan kompetensi melalui sertifikasi kompetensi, serta penerapan konsep smart city dan green building.
"Kemendag mendukung penuh agar bisnis sektor properti cepat pulih dan menghasilkan banyak keuntungan. Ini merupakan tugas pemerintah karena dengan pelaku usaha yang mendapat keuntungan maka pajak yang disetor semakin banyak dan jumlah pegawai meningkat. Tugas pemerintah membuat ekosistem di berbagai bidang usaha agar negara maju," terangnya.
Ketua Umum DPP PAN ini juga menyampaikan, bahwa dunia sedang tidak baik- baik saja, khususnya dalam bidang ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah kondisi geopolitik perang Rusia-Ukraina ditambah Israel-Palestina yang masih berkecamuk. Akibatnya, harga energi dan pangan dunia semakin meningkat.
Hal ini diperparah dengan perubahan iklim yang tidak menentu yang berakibat mundurnya musim tanam dan masa panen sehingga harga pangan semakin meningkat.
Namun, lanjut Mendag Zulhas di tengah situasi tersebut neraca perdagangan Indonesia tetap mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 41 bulan berturut-turut. Pada Januari-September 2023 surplus mencapai 27,75 miliar Dolar AS. Selain itu, ekonomi Indonesia juga tetap tumbuh 4,94 persen pada Triwulan III-2023.
"Ini harus disyukuri dan mudah-mudahan pelaku jasa properti semakin tumbuh dan semakin untung," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: