Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, setidaknya 90 persen dari seluruh proyek strategis - yang berjumlah 88 proyek- telah rampung. Sisanya, 10 persen, menurut Menteri BUMN Erick Thohir akan diupayakan selesai sebelum pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir.
Dalam siaran pers pada Selasa (24/10), Erick menegaskan, proyek yang telah diselesaikan merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap Pemerintah dalam program strategis yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah.
Menurutnya, dalam menyelesaikan proyek strategis tersebut, Kementerian BUMN membentuk Strategic Delivery Unit (SDU). SDU ini langsung di bawah Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN untuk mendorong percepatan penyelesaian proyek BUMN tersebut.
"Tugasnya mengawasi tercapainya 88 proyek strategis di bawah Menteri BUMN. Hasilnya efektif. Akhir tahun nanti, sebagian besar proyek strategis itu akan terselesaikan," kata Erick.
Selama empat tahun masa kepemimpinannya, Erick berupaya menggerakan transformasi yang masif untuk mewujudkan Indonesia maju. Langkah transformasi itu dilakukan karena di awal kepemimpinannya menjadi Menteri BUMN, ia menemukan tiga masalah.
Tiga masalah dalam Kementerian BUMN tersebut menurutnya adalah; organisasi Kementerian BUMN yang cenderung birokratis, organisasi BUMN terlalu besar dan tidak fokus, serta tidak adanya satu nilai yang mengikat.
Ia kemudian memperluas cakupan transformasi BUMN seperti memangkas birokrasi di Kementerian BUMN dengan membuat perubahan tata kelola yang signifikan dan dinilai lebih efisien. Ia juga membentuk tim dibawahnya berdasarkan pola kerja korporasi yang memudahkan koordinasi antara BUMN dengan Kementerian BUMN sebagai pembinanya.
Tim tersebut adalah Tim Bidang Hukum dan Peraturan Perundang-undangan, Tim Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Tim Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi.
BERITA TERKAIT: