Hal tersebut diumumkan Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Wilson Cuaca, dengan mengatakan bahwa dana itu akan sepenuhnya difokuskan pada perusahaan kesehatan yang beroperasi di Indonesia.
"Jadi fokusnya bisa juga investasi di company Singapura, misalnya, tapi targetnya untuk dibawa ke Indonesia," ujar Willson, pada Rabu (18/10).
Menurut Wilson, East Ventures, salah satu perusahaan modal ventura terkemuka di Asia memiliki visi untuk memastikan bahwa ekosistem kesehatan di Indonesia dapat diakses dengan mudah oleh semua orang dengan biaya yang efektif dan kualitas yang tinggi.
Investasi yang direncanakan ini akan mencakup berbagai aspek layanan kesehatan, termasuk teknologi kecerdasan buatan, layanan kesehatan, dan inovasi lainnya di sektor kesehatan. Namun, East Ventures akan memberikan fokus khusus pada perusahaan-perusahaan kesehatan tahap awal atau early stage.
"Seluruh sektor agnostik, healthcare apa aja, tapi kami tidak investasi untuk hospital, (melainkan) teknologi alat AI nya, health service, tapi bukan yang aset gitu," jelasnya.
Sampai saat ini, penggalangan dana tersebut masih dalam proses perkembangan, dan belum ada tenggat waktu yang ditentukan untuk menutupnya.
Sejauh ini, sektor layanan kesehatan Indonesia, memiliki risiko yang terkait dengan regulasi dan memerlukan waktu yang lebih lama dalam pengembangan produk.
Untuk itu, East Ventures berencana untuk menggunakan dana yang didedikasikan secara khusus untuk sektor kesehatan.
Sebelum pengumuman, East Ventures sendiri telah aktif berinvestasi dalam berbagai startup dan perusahaan kesehatan di Asia Tenggara. Saat ini, mereka diketahui telah memiliki portofolio yang mencakup 30 perusahaan di sektor kesehatan, termasuk perusahaan seperti Mesh Bio, AMILI, Aevice Health, Etana, dan banyak lainnya.
BERITA TERKAIT: