Ini tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari resesi musim dingin sebelumnya.
Menurut laporan dari Kantor Statistik Federal (Destatis) mencatat, perekonomian Jerman tidak terus turun pada periode April-Juni tetapi tidak bisa tumbuh.
Angka pertumbuhan nol pada kuartal kedua sejalan dengan perkiraan pertama yang dipublikasikan pada akhir Juli. Tahun ke tahun, PDB yang disesuaikan mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen pada kuartal kedua, dikutip dari
Reuters pada Jumat (25/8).
Dari kuartal ke kuartal, aktivitas ekonomi turun sebesar 0,4 persen pada kuartal keempat tahun 2022 dan sebesar 0,1 persen pada kuartal pertama tahun 2023. Kontraksi dua kuartal berturut-turut memenuhi definisi teknis resesi.
“Pada triwulan II tahun 2023, total ekspor barang dan jasa turun 1,1 persen dibandingkan triwulan I tahun 2023, setelah adanya penyesuaian harga, musiman dan kalender,” kata Destatis.
Sementara itu, PDB Jerman turun 0,6 persen pada kuartal kedua secara bulanan.
Konsumsi rumah tangga menunjukkan pertumbuhan nol pada kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama dan belanja pemerintah naik sebesar 0,1 persen. Investasi modal juga sedikit tumbuh sementara ekspor turun 1,1 persen.
Bundesbank memperkirakan output ekonomi sebagian besar tetap tidak berubah pada kuartal ketiga, menurut laporan bulanan yang diterbitkan pada hari Senin.
Pasar tenaga kerja yang tangguh, kenaikan upah yang kuat, dan penurunan inflasi akan meningkatkan konsumsi swasta, namun produksi industri akan tetap lemah karena lesunya permintaan luar negeri, kata laporan itu.
BERITA TERKAIT: