Spanduk berwarna hijau memuat tulisan 'BPJS nunggak bayar 13,4 M ke RSUD Wates. DEMI Rakyat kami tetap melayani ikhlas sepenuh hati.' itu viral di media sosial.
Spanduk ini sengaja dipasang oleh karyawan rumah sakit setelah sempat menggelar rapat pada Minggu petang (29/7). Posisinya di dinding sebelah barat halaman depan.
"Latar belakang ini karena kegalauan teman-teman yang dirasakan ketidaknyamanan," ujar Direktur RSUD Wates Lies Indriati melalui siaran persnya.
Spanduk ini, menurut Lies, hanya satu jam terpasang di halaman RSUD Wates. Namun dalam waktu cepat foto spanduk itu langsung menyebar di jejaring sosial.
Lies mengatakan, sebenarnya spanduk ini merupakan wujud dari tanggung awab rumah sakit kepada pasien yang butuh pelayanan kesehatan. Meskipun ada tunggakan besar, namun mereka tetap melayani pasien dengan sepenuh hati, ikhlas dan tanggung jawab.
"Justru kita itu ingin luruskan kalau kita tetap melayani dan komitmen pada pelayanan," jelas Indriati.
RSUD Wates, kata Indriati menekankan, berkomitmen memberikan pelayanan tanpa terpengaruh dengan adanya permasalahan keuangan. Kerap diakuinya rumah sakit memilih opsi mengurangi layanan karena menunggu klaim kesehatan yang belum turun.
Sekda Kulonprogo Astungkoro mengatakan spanduk itu muncul karena komunikasi antara RSUD Wates dan BPJS kurang maksimal. Pemkab Kulonprogo mencoba menjembatani permasalahan dan mempertemukan kedua belah pihak.
"Itu (spanduk) bentuk ungkapan emosional dan kalimatnya bahasanya tidak menyakitkan," ujar Astungkoro.
Begitu geger di medsos, kata Astungkoro, BPJS buru-buru meminta agar spanduk itu dilepas. Selanjutnya akan ada pertemuan antara paramedik dengan BPJS Kesehatan dan manajemen RSUD.
Kepala BPJS Kesehatan Kulonprogo, Agus Tri Utomo membantah tunggakan utang senilai Rp 13,4 miliar. Klaim dari RSUD Wates sekitar Rp4,5 miliar untuk bulan Mei 2018 yang baru ditagihkan pada pertengahan Juni.
"Klaimnya Rp 4,5 miliar, hampir sama jumlahnya tiap bulan," ujarnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: