Vendor Mesti Putar Otak

Laptop Dan PC Kurang Laku

Rabu, 04 Januari 2017, 09:01 WIB
Vendor Mesti Putar Otak
Foto/Net
rmol news logo Di tengah pesatnya perkemban­gan internet, pasar laptop dan komputer atau PC (Personal Computer) sepanjang tahun 2016 justru sepi peminat alias kurang laku. Tahun ini para vendor harus putar otak demi meningkatkan penjualan produk yang kian ditinggalkan masyarakat.

Direktur PT Synnex Metro­data Indonesia (SMI), Ronaldy Suhendra mengakui sepanjang tahun 2016 perdagangan produk laptop dan komputer sangat jauh dari harapan.

Dia mengatakan pasar kon­sumen pribadi tidak bisa diandal­kan untuk memberikan kontribusi pada pendapatan perusahaan. Bercermin dari tahun-tahun sebe­lumnya di mana peminatnya mu­lai menyusut, kini banyak vendor nggak berani pasang target untuk penjualan laptop dan komputer di kalangan pribadi.

"Tidak memuaskan, menurut data ada penurunan pasar PC dan notebook itu turun sampai 12 persen. Penurunan ini lebih pada pasar consumer," terang Ronaldy.

Untuk perusahaan atau korpo­rasi yang semula diprediksi bisa menyumbang penjualan produk secara besar-besaran kenyataan­nya tidak demikian. Meski eng­gan menyebut angka penjualan namun dia masih bersyukur karena penjualan non consumer tidak mengalami penurunan sehingga kelesuan perusahaan tidak terlalu parah.

"Untuk pasar komersial cend­erung flat," katanya.

Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menun­jukkan persentase rumah tangga yang memiliki komputer sejak tahun 2009 jumlahnya tidak pernah sebanding dengan akses internet masyarakat.

Di tahun 2009 pemilik kom­puter ada di persentase 10, 16 persen sedangkan penetrasi internet sudah 11,59 persen dari total penduduk. Pada tahun 2012 ada sekitar 14, 86 persen pengguna komputer namun pen­gakses internet jumlahnya lebih dari setengahnya yakni 30, 66 persen. Sedangkan data terakhir menyebut ketimpangan makin tajam dimana penetrasi internet sudah mencapai 41,98 persen dari total penduduk Indonesia tapi pengguna PC hanya 18, 71 persen.

Para vendor memandang pe­nyebab sepinya penjualan laptop dan komputer di tahun 2016 karena dua hal, yaitu kondisi perekono­mian yang lesu dan makin cang­gihnya teknologi smartphone.

Ronaldy sendiri menilai pe­nyebab penurunan tersebut kar­ena kondisi ekonomi di Tanah Air yang kurang cemerlang tahun 2016.

"Kondisi ini membuat daya beli orang jadi turun, nggak cuma produk PC dan notebook, beberapa barang atau produk pendukungnya juga ikut turun," katanya.

Sedangkan, Consumer Sales Director Lenovo Indonesia, Shung Kiun menyebut, pasar laptop di Indonesia tahun ini turun karena pemerintah ikut melakukan efisiensi anggaran.

Dia menegaskan lesunya pen­jualan lantaran ketatnya anggaran negara. "Contohnya banyak, misalnya pemerintah sudah mem­perkecil pengeluaran untuk proyek di kantor-kantor," katanya.

Selain itu pertumbuhan korpo­rasi yang membutuhkan kantor baru juga turun. "Kebutuhan pe­rusahaan yang biasanya meme­san perangkat komputer seka­rang mulai jarang," ujarnya.

General Manager PT Dia­mondindo Mitra Lestari, Sing­gih Sutanto mengungkapkan berbagai tren teknologi canggih dari smartphone menjadi anca­man bagi industri laptop dan komputer.

"Kita akan terus berusaha mencari jalan keluar, memang tidak bisa cepat tapi kami pen­gusaha harus bisa mensikapi situasi," katanya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA