Menurut keterangan perusahaan, robot yang diberi nama Misso dirancang untuk membantu ahli bedah dengan pra-perencanaan yang dipersonalisasi dan pemotongan yang tepat untuk penggantian sendi.
Meril mengatakan, Misso memiliki sensor pelacakan optik, lengan robot artikulasi enam sumbu, dan sistem keselamatan unggul.
"Robot bedah dapat membantu dokter melakukan pemeriksaan kesenjangan secara real-time dan memodifikasi rencana bedah selama intraoperatif," jelasnya, seperti dikutip dari
Robot Repot, Sabtu (22/6).
Berbagai pilihan pemotongan tersedia di Misso, termasuk pemotongan penuh dan sebagian berdasarkan preferensi ahli bedah.
"Panduan pemotongan tidak diperlukan, dan sistem dapat melakukan pemotongan tibialis dan tulang paha yang telah selesai dengan semua pemotongan, termasuk lubang pasak," menurut perusahaan.
Meril merancang Misso dengan pemantauan pergerakan tulang untuk memastikan keamanan selama prosedur. Jika terjadi pergerakan tulang, proses reseksi juga akan terhenti otomatis.
Reseksi akan dilanjutkan dengan pemulihan otomatis posisi tulang. Jika alat sistem robotik bersentuhan dengan pasien atau benda lain, lengan robot kolaboratif akan segera berhenti bergerak.
Dikatakan bahwa Misso menggunakan navigasi berbasis pelacakan optik dan bantuan robot untuk memastikan hasil yang akurat dalam membentuk dan menyelaraskan komponen sendi lutut buatan.
Menurut Meril, tujuan utama diciptakannya Misso untuk meningkatkan hasil pasca operasi, mengurangi komplikasi, dan mempercepat pemulihan pasien.
BERITA TERKAIT: