Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, motif berhubungan dengan pemindahan uang dari rekening
dormant ke rekening penampungan.
"Motif daripada pelaku melakukan perbuatannya yaitu pelaku atau para tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening
dormant ke rekening penampungan yang dipersiapkan," kata Wira saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Selasa 16 September 2025.
Adapun 15 tersangka masing-masing berinisial C alias K, DH, AAM, JP, E, REH, JRS, AT, EWB, MU, DSD, AW, EWH, AS, dan RS.
Untuk klaster pertama merupakan otak perencana pelaku penculikan yang berjumlah empat orang, yakni C alias K, DH, AAM, JP.
Salah satu yang jadi sorotan adalah Dwi Hartono (DH) yang merupakan pengusaha bimbingan belajar (bimbel).
Klaster kedua berperan sebagai eksekutor yang berjumlah lima orang pelaku, yakni E, REH, JRS, AT, EWB.
Klaster ketiga penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak tiga orang, yakni JP, MU, DSD.
Terakhir, orang yang membuntuti korban berjumlah empat orang, yakni AW, EWH, RS, AS.
Lalu ada dua oknum TNI yang berperan dalam penganiayaan dan penculikan.
Adapun, jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan warga di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Kamis 21 Agustus 2025.
Korban diduga menjadi korban penculikan saat berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu 20 Agustus 2025. Aksi penculikan itu terekam dalam kamera CCTV dan viral di media sosial
Dari hasil pemeriksaan tim dokter, korban tewas karena kekerasan benda tumpul serta kekurangan oksigen sebelum akhirnya meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: