Lahan milik PT. Djarum disulap menjadi tenda dan tanah lapang untuk tempat masak dan duduk para warga.
Kepala BNN Komjen Martinus Hukom menyebut kehadiran Bobon Santoso adalah cara internalisasi nilai-nilai produktif termasuk kesehatan melalui konsumsi makanan, bukannya konsumsi narkoba.
Pasalnya, di sekitar lokasi tersebut kerap digunakan sebagai tempat mengonsumsi narkoba jenis sabu dan juga sering dilakukan penggerebekan.
"Chef Bobon ini simbolis bahwa bagi manusia itu yang sehat adalah makanan yang sehat, produktif dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Jadi bukan dengan kegiatan-kegiatan yang negatif seperti menjual narkoba," jelas Komjen Martinus.
"Dengan membawa Chef Bobon ke sini, kita ingin menyampaikan narasi tentang bahaya narkoba ini secara luas dengan menggunakan kapasitas media sosialnya Chef Bobon," ujar mantan Kepala Detesemen Khusus 88 itu.
Chef Bobon pun langsung memasak ayam dalam kuali yang lebar dan es semangka, sembari menyebarluaskan kampanye anti narkoba kepada masyarakat luas.
Di sisi lain, Martinus juga menegaskan bahwa narkoba adalah perusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang mesti dilawan bersama.
"Narkoba kita ketahui adalah perusak, perusak mental, perusak moral, perusak kesehatan dan yang akhirnya merusak relasi-relasi sosial. Maka dari itu mesti kita lawan bersama," ungkap Martinus.
Terakhir, Martinus mengimbau agar masyarakat segera melapor bila mengetahui adanya peredaran narkoba di sekitar tempat tinggal.
Langkah ini diambil untuk mencegah bertambahnya pengguna narkoba.
BERITA TERKAIT: