Pemantauan udara dilakukan menggunakan
drone di
rest area KM 487B Tol Boyolali serta jalur arteri di sekitar GT Banyudono hingga radius 3 km untuk mengamati potensi kemacetan dan kendala lalu lintas.
Patroli udara dipantau langsung AKBP Rosyid Hartanto selaku Kepala Operasi Ketupat Candi 2025 Polres Boyolali bersama tim Humas Polres Boyolali. Berdasarkan pengamatan, AKBP Rosyid menyebut strategi rekayasa lalu lintas yang diterapkan sejak malam sebelumnya efektif.
“Sejak pukul 19.00 WIB malam kemarin, kami telah menerapkan sistem rekayasa buka tutup di
rest area dan GT wilayah Boyolali untuk arus balik pemudik menuju Jakarta. Arus kendaraan sebagian besar lancar tanpa penumpukan signifikan di ruas-ruas tertentu,” ujar AKBP Rosyid Hartanto diberitakan
Kantor Berita RMOLJateng.
Sebagai langkah antisipasi terhadap situasi darurat, Polres Boyolali juga menyiagakan tim derek gratis dan ambulans dari Dinas Kesehatan Boyolali di sekitar GT Boyolali.
Tim ini siap sedia melakukan evakuasi cepat jika terjadi kecelakaan lalu lintas untuk dibawa ke rumah sakit rujukan seperti RSPA Pandanaran Boyolali, RS Indriati, dan rumah sakit lainnya.
Data arus lalu lintas selama 24 jam terakhir, tercatat ada 7.454 kendaraan menggunakan akses GT Mojosongo, ementara di GT Banyudono tercatat 15.211 kendaraan atau dengan persentase sekitar 25 sampai 30 persen pemudik memulai perjalanan balik menuju kota asal mereka, terutama ke Jakarta.
“Kami berharap arus balik tahun ini dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. Polri, bersama dengan stakeholder terkait, berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik,” tambah AKBP Rosyid Hartanto.
BERITA TERKAIT: