Ketiganya berinisial RR, MW, AS.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan peran tiga terduga teroris itu.
Pertama, RR merupakan anggota kelompok MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso yang memiliki peran sebagai fasilitator rekrutmen anggota baru.
“(Tersangka RR) merupakan fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari atau pelatihan militer,” kata Aswin dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu 21 Desember 2024.
Pelatihan militer yang dimaksud yakni bongkar pasang senjata api, latihan menembak dengan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
Selanjutnya, tersangka MW berperan menembak salah satu warga hingga tewas dengan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Kecamatan Lege, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Terakhir AS, berperan melaksanakan Tadrib Asykari di daerah Mamuju Utara. Menurut catatan, pada akhir tahun 2013, dirinya juga berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di wilayah Poso dan Parigi.
Tak hanya itu, AS tergabung dalam grup media sosial kelompok radikal.
Dari penangkapan ini, penyidik juga menyita sejumlah alat bukti di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tas, satu buah pisau karambit beserta sarungnya, dan satu buah bilah badik beserta sarungnya.
BERITA TERKAIT: