"Saat ini Bawaslu Sumsel tengah melakukan identifikasi kerawanan dalam pemilu dan pemilihan. Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) ini akan menjadi acuan kami dalam menentukan bentuk-bentuk pencegahan yang akan kami lakukan," ujar Kurniawan, dikutip
Kantor Berita RMOLSumsel, Sabtu (22/6).
Bawaslu Sumsel pun akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sebagai salah satu langkah pencegahan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan pengetahuan terkait kepemiluan di kalangan masyarakat.
Selain itu, sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif juga digalakkan, agar masyarakat dapat turut serta dalam pengawasan pemilu.
“Kami juga melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan harapan masyarakat dapat membantu kerja-kerja pengawasan kami. Kami tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh bantuan banyak pihak,” sebut Kurniawan.
Tak hanya itu, Bawaslu Sumsel juga berupaya memelihara hubungan baik dan memperkuat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga, organisasi masyarakat, kelompok perempuan, dan media.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bawaslu untuk mewujudkan pemilihan yang jujur dan adil.
“Kami pun melakukan kerja sama antarlembaga guna meningkatkan pengawasan pemilu partisipatif,” tambahnya.
Selain itu, Bawaslu mengawasi setiap tahapan pemilu/pemilihan secara intensif dan memberikan imbauan, saran perbaikan, serta rekomendasi kepada partai politik dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dengan berbagai langkah ini, Bawaslu Sumsel berharap dapat meminimalkan pelanggaran dan menciptakan pemilihan yang transparan dan akuntabel.
BERITA TERKAIT: