Panggung adu gagasan bagi paslon nomor urut 1, Supriyanto-Suriansyah dan nomor urut 2, Nanda-Anton ini melarang media massa melakukan peliputan secara langsung.
Di lokasi debat, jajaran Polres Pesawaran telah berjaga di setiap titik pintu masuk dengan memasang
road barrier. Petugas kepolisian kemudian menghentikan wartawan saat hendak masuk meliput kegiatan tersebut.
“Harus ada
ID Card undangan dari KPU. Kalau enggak ada, enggak boleh masuk. Kami hanya menjalankan tugas dari atasan,” kata salah satu anggota polisi diberitakan
Kantor Berita RMOLLampung.
Komisioner KPU Pesawaran Divisi Teknis Penyelenggara, Dede Fadilah saat dikonfirmasi soal larangan peliputan tersebut justru tidak merespons.
Informasi yang didapat, pihak-pihak yang mendapatkan undangan bukan wartawan lapangan, melainkan organisasi profesi.
“Terpaksa kami liputan di luar sambil lihat YouTube KPU Pesawaran, karena di luar juga tidak disediakan layar untuk menonton,” kata salah seorang wartawan di lokasi.
Sejauh ini, hanya Debat Kandidat PSU Pesawaran yang tidak memperbolehkan wartawan meliput secara langsung. Bahkan, tiga kali Debat Pilgub Lampung dilakukan secara terbuka dan menyediakan lokasi khusus untuk media mengambil gambar dan video.
BERITA TERKAIT: