Saat ini, dirinya masih menunggu instruksi dari partai. Hanya saja, ia berharap keinginan dari hati yang terdalam untuk tidak maju pada Pilkada mendatang bisa terwujud.
Ditanya wartawan ketika melaksanakan penilaian Tempat Pemungutan Suara (TPS) Unik Pemilu 2024 bersama jajaran Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang di Jalan Pemuda, Semarang, Jumat (23/02), Mbak Ita menceritakan bahwa sejak lulus Sarjana dan menjadi seorang ibu, dia tidak pernah fokus untuk memikirkan keluarganya. Ia mengaku terus bekerja dan merasa kurang memberikan kasih sayangnya sebagai seorang ibu kepada anaknya.
Bahkan anak tunggalnya, Muhammad Faras Razin Pradana atau Juon, yang kini sudah bekerja sebagai dokter, sampai meminta dirinya untuk lebih memilih istirahat dan mengurus rumah tangga.
“Saat ini dia (Juon) sedang (menempuh pendidikan untuk ambil) spesialis, dia minta untuk saya berhenti. Dan seorang ibu pastinya ingin mendengar anaknya,” ujarnya sambil meneteskan air mata.
Saat ini, Mbak Ita hanya berfokus untuk menyelesaikan tanggungjawabnya sampai masa jabatannya berakhir sebagai Walikota Semarang. Ia mengaku masih ada pekerjaan yang sudah direncanakan dan harus diselesaikan pada 2024.
“Saya dari hati yang terdalam, pertama ingin menyelesaikan tugas-tugas saya sampai selesai. Banyak tugas yang mungkin sampai 2024 ini selesai. Kedua izinkan saya akan fokus pada keluarga,” isaknya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (23/2).
Saat ini, ia masih akan berkoordinasi dengan partai pengusungnya, yaitu PDIP perihal keputusannya itu. Namun dirinya sangat berharap jika keputusannya itu bisa dipahami PDIP.
“Tapi juga nanti mungkin saya kembalikan lagi ke partai. Tapi kalau dari saya, saya ingin fokus kepada keluarga. Sudah cukup pengabdian saya sebagai profesional, sehingga cukup bagi saya menyumbangkan tenaga, pikiran, energi, kepada masyarakat. Dan izinkan saya setelahnya fokus untuk keluarga dan anak saya. Karena sampai umur 28 tahun, dia (Juon) belum pernah merasakan kasih sayang ibunya. Dan izinkan saya selesai di 2024," paparnya.
"Tetapi semuanya saya serahkan kepada partai. Tapi ya itu tadi, dari hati yang terdalam saya ingin pensiun,” tutup Mbak Ita.
BERITA TERKAIT: