Hal itu dipastikan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M.Herindra guna membantah pemberitaan berjudul 'Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation'.
Herindra mengatakan pembelian batal karena keterbatasan ruang fiskal.
"Pembelian Mirage 2000-5 belum terjadi karena alasan keterbatasan ruang fiskal dan Kemhan tetap fokus berusaha untuk mencari pesawat tempur terbaik untuk menjaga wilayah udara Indonesia," ujar Herindra dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Senin (12/2).
Selain membantah pembelian pesawat, Herindra juga menegaskan Kemhan tidak pernah menandatangani kontrak pengadaan alutsista apapun dengan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
Ke depan, Herindra menyebut Kemhan selaku institusi bakal mengambil upaya hukum terkait penyebaran fitnah dan hoaks tersebut.
"Menyangkut semua informasi hoax dan fitnah yang mendegradasi upaya penguatan pertahanan Indonesia serta merugikan Kemhan dengan berbagai tuduhan yang tidak berdasar maka Kemhan akan melakukan langkah hukum," kata Herindra.
BERITA TERKAIT: