Seperti komitmen pemberantasan korupsi pasangan calon bupati dan wakil bupati Temanggung nomor urut 3, M. Al Khadzik-Bimo Alugoro yang dipertanyakan.
Terlebih, setelah keduanya tampil dalam diskusi publik yang digelar Institut Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, 12 November 2024.
Dalam diskusi yang diikuti mahasiswa dan organisasi kepemudaan itu, hanya pasangan Hadik-Bimo yang tidak menyinggung soal pemberantasan korupsi.
Sementara pasangan lain yakni pasangan nomor urut 1, Agus Setyawan-Nadia Muna dan pasangan nomor urut 2, Heri Ibnu Wibowo-Fuad Hidayat konsen terhadap persoalan itu.
Agus Setyawan-Nadia Muna misalnya, keduanya berkomitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih, berintegritas dan melayani.
Sementara calon bupati nomor urut 2, Heri Ibnu Wibowo juga berpandangan yang sama. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan mewujudkan Temanggung bersih. Tidak hanya bersih kotanya, tapi juga bersih dari praktik korupsi.
Sementara itu, pasangan Hadik-Bimo tak sedikitpun menyinggung terkait pemberantasan korupsi sepanjang diskusi berlangsung.
Padahal, dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan salah satu peserta tentang ketidaktertarikan anak muda terhadap pemerintahan dan politik. Anak muda menilai, banyak praktik kotor dalam pemerintahan dan politik.
Tidak adanya statemen pemberantasan korupsi pada pasangan Hadik-Bimo menjadi pertanyaan publik. Mereka mempertanyakan komitmen penindakan korupsi oleh Hadik-Bimo ketika nantinya terpilih menjadi pemimpin.
“Kok Hadik-Bimo tidak menyinggung soal pemberantasan korupsi. Apa karena kemarin saat menjabat ada urusan dengan KPK?” ujar seorang mahasiswa yang menyaksikan diskusi.
Diskusi Publik yang digelar INISNU ini menjadi pemanasan para calon untuk menghadapi debat kandidat yang digelar KPU Temanggung, 17 November mendatang.
Dalam debat nanti, ketiga pasangan calon akan saling adu ide gagasan tentang tema "Menuju Temanggung Berbudaya, Maju dan Sejahtera dengan Pelayanan Publik Berintegritas dan Terpercaya".
BERITA TERKAIT: