Insiden kontroversial yang dianggap sebagai bentuk protes itu telah mendapat kecaman luas dari berbagai negara, salah satunya dari pemerintah Maroko.
Anadolu Agency pada Kamis (29/6) melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Maroko juga telah memanggil diplomat tinggi Swedia di Rabat untuk menyampaikan kecaman resmi dari kerajaan Maroko terhadap insiden yang terjadi saat perayaan Iduladha itu.
"Maroko dengan tegas mengatakan bahwa tindakan itu tidak dapat diterima," kata Kementerian Luar Negeri.
Pembakaran kitab suci yang dilakukan oleh seorang pria bernama Salwan Momika sebelumnya dilakukan atas izin dari kepolisian Swedia, dengan dalih bahwa aksi itu dilindungi oleh hukum kebebasan berbicara di negara tersebut.
Aksi itu bukan yang pertama terjadi di Swedia. Pada beberapa bulan lalu, politikus sayap kanan negara itu juga melakukan aksi serupa yang memicu kecaman luas dari beberapa negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: