Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dianggap Picu Instabilitas Politik, Polri dan Kejagung Harus Berani Proses Hukum Luhut Pandjaitan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 14 April 2022, 13:36 WIB
Dianggap Picu Instabilitas Politik, Polri dan Kejagung Harus Berani Proses Hukum Luhut Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Dianggap sebagai pemicu instabilitas sosial dan politik, pihak Kepolisian maupun Kejaksaan seharusnya memproses hukum Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait klaim big data soal tunda Pemilu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/4).

Satyo mengatakan, klaim soal big data 110 juta warga berharap ingin Pemilu 2024 akan membuat Luhut dianggap manipulasi dan kebohongan yang sangat tercela.

Dampaknya, secara personal Luhut akan dinilai sebagai seorang pejabat tinggi negara yang gagal apabila tidak menunjukan bukti tersebut.
"Fakta berbeda sudah disampaikan oleh beberapa lembaga survei yang hasilnya justru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menolak penundaan Pemilu," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/4).

Mestinya kata Satyo, aparat penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan Agung segera bertindak dan tidak melakukan pembiaran terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Luhut.

"Sebab pernyataan menteri-menteri itu terutama LBP sudah menjadi pemicu instabilitas sosial dan politik hingga menjadi beban politik Jokowi," pungkas Satyo.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA