Pada hakikatnya Ibadah Puasa merupakan sebuah latihan utama kebugaran batin demi kembali ke fitrah peradaban tersejati melalui perjuangan termulia yaitu menaklukkan diri sendiri.
Selaras makna adiluhur yang terkandung di dalam hadits Jihad Al-Nafs. Al Sukuni meriwayatkan dari Abu Abdillah Al Shadiq bahwa ketika Nabi Muhammad SAW menyambut pasukan Sariyyah kembali setelah memenangkan peperangan, Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai orang-orang yang telah melaksanakan jihad kecil tetapi masih harus melaksanakan jihad akbar!â€
Ketika orang-orang bertanya tentang makna sabda itu, Rasulullah SAW menjawab: “Jihad kecil adalah perjuangan menaklukkan musuh. Jihad akbar adalah Jihad Al-Nafs, perjuangan menaklukkan diri sendiri!â€
Setelah mencoba menghayati makna warisan kearifan adiluhur yang tersurat dan tersirat di dalam hadits tentang Jihad Al Nafs, maka daya pemikiran sederhana saya dapat mulai sedikit mampu memahami bahwa satu di antara sekian banyak hikmah makna mulia yang terkandung di dalam Ibadah Puasa di bulan suci Ramadhan adalah sebuah perjuangan menaklukkan hawa nafsu diri sendiri.
Di bulan suci Ramadhan saya wajib lebih berjuang mengendalikan sikap dan perilaku diri saya sendiri demi tidak dengki, tidak congkak, tidak benci, tidak menghujat, tidak menghina, tidak melukai perasaan orang lain. Maka dalam kesempatan berharga ini dengan penuh kerendahan hati saya memberanikan diri memohon maaf lahir batin kepada segenap pembaca naskah-naskah sederhana saya untuk berkenan memaafkan kekeliruan saya dalam menyusun kata dan kalimat sehingga bermakna buruk di dalam naskah-naskah sederhana di masa lalu, di masa kini mau pun di masa depan.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa. Marhaban Yaa Ramadhan.
BERITA TERKAIT: