Begitu dikatakan begawan ekonomi Rizal Ramli dalam dialog bersama wartawan senior Karni Ilyas yang diunggah dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (27/1).
"Kalau dipaksain tentu bisa (pindah ibukota), tapi sederhana saja deh keluarga pegawai negeri yang biasa kan pendapatannya pas-pasan, harus punya rumah baru di Penajam," kata Rizal Ramli.
"Kalau elite kaya, hasil korupsi macam-macam enggak ada masalah, punya
second atau
three home," sambungnya.
Selain soal beban rakyat, kata Rizal, belum tentu juga presiden suksesi era Joko Widodo nantinya akan setuju dengan ide memindahkan ibukota negara.
"Belum tentu presiden yang akan datang setuju dengan ide itu, bisa-bisa mengingat pertimbangan anggaran yang sulit rakyat yang susah, dibatalin ini," cetusnya.
Bagi Rizal, pembatalan pembangunan IKN itu bukan hal mustahil. Sekalipun nantinya, istana negara telah terlanjur dibangun di IKN yang diberi nama Nusantara.
"Apalagi kalau RR jadi presiden?" kata Karni memotong omongan Rizal.
"Apalagi kalau RR jadi presiden, selesai barang itu, gitu aja kok repot," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: