Tampaknya dambaan saya didengar oleh Yang Maha Kuasa.
Denny J.A.
Menjelang ujung akhir tahun 2021 terviral berita bahwa panitia anugerah Nobel telah mengundang cendekiawan merangkap pelopor industri jajak pendapat sekaligus penyair Indonesia, Denny Januar Ali ke mabes Nobel di Stockholm, Swedia.
Tampak gejala bahwa naga-naganya seorang warga Indonesia akan benar-benar akhirnya memperoleh anugerah Nobel seperti yang saya dambakan.
Memang sebenarnya cukup banyak putra-putri terbaik Indonesia layak memperoleh anugerah Nobel seperti misalnya Siti Musdah Mulia, Azyumardi Azra, Ahmad Syafii Maarif, Frans Magnis Suseno, B.J. Habibie, Gus Dur, SBY, Farid Gaban, Gunawan Muhammad, Nasir Tamara, Sri Palupi, Sandyawan Sumardi, Seno Gumira Ajidarma, Pramoedya Ananta Tur dan lain-lain nama yang tidak bisa saya sebut semuanya di dalam ruang terbatas naskah sederhana ini.
Namun Yang Maha Kuasa belum berkehendak untuk mengijinkannya.
Doa
Sejauh ini memang belum ada warga Indonesia seberuntung Aung San Suu Kyi atau Barack Obama yang beruntung memiliki jalur akses informasi tertangkap oleh daya tangkap antena kesadaran dewan juri Anugerah Nobel.
Juga dibutuhkan keberuntungan dalam bentuk frekuensi kondisi peta geopolitik yang kebetulan sedang cocok dengan frekuensi selera dewan juri Anugerah Nobel.
Saya mendirikan MURI sebagai lembaga penggelora semangat kebanggaan nasional Indonesia, maka saya senantiasa bangga atas prestasi superlatif sesama warga Indonesia.
Dengan penuh kerendahan hati saya bersujud demi memberanikan diri memanjatkan doa memohon perkenan kemurahan hati Yang Maha Kuasa mengijinkan MURI memberikan anugerah kepada Denny Januar Ali sebagai warga Indonesia pertama yang memperoleh Anugerah Nobel.
BERITA TERKAIT: