Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arus Mudik Libur Imlek Landai, Korlantas Polri: Pengaruh Larangan Berpergian Dan Cuaca Ekstrem

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 12 Februari 2021, 00:03 WIB
Arus Mudik Libur Imlek Landai, Korlantas Polri: Pengaruh Larangan Berpergian Dan Cuaca Ekstrem
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa/Net
rmol news logo Arus mudik libur Tahun Baru Imlek tidak mengalami lonjakan kendaraan yang signifikan, khususnya yang mengarah ke Jawa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa mengatakan, sejauh ini arus kendaraan yang keluar tol Cikampek mengarah ke Jawa hanya naik 9-10 persen.

“Kita di KM 19. Kita sudah mendengar informasi juga kita cek ke lapangan tadi di KM 19, KM 57 yang akan mengarah ke trans Jawa maupun ke Bandung ini dari siang belum mengalami peningkatan arus yang signifikan,” kata Kombes Rudi di KM 19 tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2).

“Tadi kita konfirmasi ke gate tol Cikampek utama, ada kenaikan sedikit 9-10 persen arus mengarah ke Jawa,” sambungnya.

Rudi mengatakan kondisi landainya arus mudik libur Imlek juga diiringi sosialisasi yang dilakukan pemerintah melalukan Surat Edaran Gugus Tugas nomor 7 tentang Larangan Berpergian di Masa Liburan Imlek bagi ASN, TNI dan Polri maupun BUMN.

Selain itu, pandemi Covid-19 yang belum berakhir juga disebut membuat masyarakat lebih memilih di rumah di libur Imlek ini.

“Jadi ini memang karena sangat efektif Karena sosialisasi dari surat edaran gugus tugas tentang larang berpergian jauh di libur panjang ini untuk ASN, TNI-POLRI, BUMN maupun himbauan kepada karyawan swasta untuk liburan panjang karena masih dalam situasi pandemi dan karena ada perpanjangan PPKM. Ini supaya benar-benar Covid-19 terkendali,” ucapnya.

Selain itu, cuaca ekstrem di beberapa wilayah yang sedang tidak bagus membuat masyarakat untuk tidak berpergian. Salah satunya banjir di pantura dan amblesnya jalan tol di KM 122 Cipali akibat tanah bergerak karena curah hujan yang tinggi.

“Iya pasti ada pengaruhnya. Suasanya yang masih pandemi ini kemudian juga masyarakat memantau bahwa di musim cuaca ekstrem ini ada kerusakan di KM 122 tol Cipali. Kemudian di jalur-jalur pantura ada banjir, Semarang, Subang, di pantura banyak yang banjir. Nah ini masyarakat sudah ada larangan juga, suasana dimana mana banjir, ada tanah longsor, kalau tidak penting-penting amat ngapain harus pergi,” jelasnya.

Meski begitu, Rudi memastikan jajaran Polisi Lalu Lintas sebagaimana instruksi Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono telah menyiapkan sejumlah skenario bila terjadi kepadatan kendaraan di titik-titik yang rawan. Salah satunya dengan menggunakan contraflow.

“Sampai saat ini belum ada tapi kita sudah menyiapkan skenario-skenario kalau nanti terjadi kepadatan biasanya ini di KM 47, pertemuan tol atas dan bawah, nanti kita lalukan contraflow flow dari Km 47 sampai KM 61 kalau ada kepadatan. Namun di lapangan justru malah banyak pantauan arus yang dari Jawa yang ke Jakarta,” tuturnya.

Terakhir, Rudi menyebut arus mudik malam ini terpantau lancar dan terkendali dengan baik.

“Jadi sampai hari Ini arus mudik Masih lancar dan terkendali,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA