Upacara pelepasan dua kontingen satgas pasukan perdamaian dunia itu digelar di Aula Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/9).
Pasukan perdamaian itu nantinya akan diberangkatkan ke Darfur, Sudan dan Bangui, Republik Afrika Tengah. Adapun dalam upacara ini dihadiri oleh perwakilan sebanyak 30 orang dari 280 yang akan diberangkatkan.
Dihadirinya perwakilan pasukan perdamaian itu lantaran dalam rangka mendukung protokol kesehatan yakni penerapan menjaga jarak fisik dan jarak sosial di tengah pandemi Covid-19.
Kapolri Idham Azis dalam amanatnya mengungkapkan, bahwa anggota Polri yang bertugas pada misi PBB merupakan delegasi Polri yang memiliki integritas serta tanggung jawab besar untuk menjaga nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mata internasional.
"Bendera merah putih di lengan kiri adalah melambangkan negara, sehingga beban yang diemban tidaklah ringan," kata Idham.
Selain itu, Idham menekankan, kepada para Kasatgas yang memimpin pasukan nanti, agar cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan waspada di daerah misi.
"Diharapkan
peacekeepers Polri mampu mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan yang telah dilatihkan selama masa Latpragas," ujar Idham.
Usai menerima amanat dari Kapolri, kedua kontingen pasukan perdamaian dunia tersebut telah secara resmi dilepas untuk selanjutnya melaksanakan tanggung jawab tugas di daerah misi di Darfur, Sudan dan Bangui, Republik Afrika Tengah.
Sekedar informasi, sejak tahun 1989 sampai dengan sekarang, Polri telah menugaskan 2.594 personel untuk menjadi pasukan penjaga perdamaian dalam misi PBB.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.