Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jenderal Idham Azis Pensiun 6 Bulan Lagi, Ini Delapan Jenderal Yang Masuk Bursa Kapolri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 11 Juni 2020, 13:30 WIB
Jenderal Idham Azis Pensiun 6 Bulan Lagi,  Ini Delapan Jenderal Yang Masuk Bursa Kapolri
Kapolri Jenderal Idham Azis/Net
rmol news logo Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun dalam waktu enam bulan ke depan. Saat ini siapa yang akan menggantikan Idham Azis sebagai Bhayangkara 1 ini mulai ramai diperbincangkan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyebutkan, setidaknya terdapat delapan jenderal polisi yang disebut sebagai kandidat yang akan menggantikan Idham Azis sebagai Kapolri.

"Sedikitnya ada delapan nama yang disebut sebut masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri," kata Neta dalam keteranganya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/6).

Delapan Perwira Tinggi (Pati) Polri itu terdiri dari lima jenderal bintang tiga atau Komjen dan tiga jenderal bintang dua yakni Irjen. Neta memberi kisi-kisi, kedelapan perwira tinggi (Pati) Polri itu merupakan lukusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 hingga 1991.

Kelima Komjen yang disebut calon kuat adalah, Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri, Akpol 1988), Komjen Rycko Amelza (Kabaintelkam Polri, Akpol 1988), Komjen Agus Andrianto (Kabarhakam Polri, Akpol 1989), Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT, Akpol 1988), dan Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim, Akpol 1991.

Sedangkan untuk bintang dua ada beberapa nama yang juga dinilai potensial yakni Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya, Akpol 1989), Irjen Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng, SIPSS 1989), dan terakhir adalah Irjen Fadil Imran (Polda Jatim, Akpol 1991).

“Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas,” ungkap Neta.

“Bahkan, jika menjelang 1 Juli ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi,” sambung Neta.

Penetapan Dankorbrimob dengan pangkat Komjen telah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja.

Sesuai prosedur, nama-nama calon Kapolri akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.
Setelah digodok, nama calon Kapolri diserahkan oleh Kapolri kepada  Presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR.

IPW melihat, setidaknya terdapat tiga kelompok yang menonjol saat ini dalam level elite Polri yakni geng Solo terdiri dari Jenderal eks tugas di Solo, geng Idham Azis Jenderal yang dekat dengan Kapolri dan geng netral yang dekat dengan semua pihak.

Yang menarik dalam bursa calon Kapolri, sambung Neta, terdapat dua hal yaitu mencuatnya nama mantan ajudan Presiden SBY, Komjen Rycko Amelza. Mengingat, kata Neta, Rycko peraih Adhimakayasa Akpol 1988 B.

“Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika Kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi,” pungkas Neta. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA