“Kami lihat penyekatan di pos-pos cek poin sudah dilaksanakan maksimal. Baik cek poin di Polres sampai Polda, jalur utama, baik di tol maupun arteri dilakukan 24 jam bersama instansi terkait. Ada pemeriksaan kesehatan termasuk suhu badan, membagi masker. Dilakukan imbauan jaga jarak, cuci tangan," kata Istiono saat meninjau Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/5).
Mantan Kapolda Bangka Belitung ini menyampaikan, selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat dan penerapan larangan mudik. Tercatat kurang lebih ada 23 ribu kendaraan pemudik yang diputar balik.
"Yang diputar balik 23 ribu (kendaraan) secara keseluruhan, Nasional. Akumulasi penyekatan di tujuh Polda dari Lampung hingga Jawa Timur,†ujarnya menyampaikan.
Kendati demikian, Istiono menyayangkan, masih ada sejumlah warga yang berusaha untuk mudik meskipun presentasenya setiap hari menurun.
"Keinginan warga untuk mudik masih saja ada walau persentasenya terus menurun," katanya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah pemudik jelang Lebaran, pihaknya menegaskan penjagaan petugas tidak akan kendur. "Tentunya kekuatan (jumlah personel) tetap yang ada seperti saat ini, konsisten kami lakukan (penjagaan) 24 jam," ujarnya.
Pihaknya pun terus mengajak masyarakat menahan diri agar tidak mudik di tengah situasi pandemik Covid-19 saat ini. "Mengimbau tidak mudik, pakai masker, cuci tangan untuk memutus rantai penularan Covid-19," tutur jenderal bintang dua ini.
Sebanyak 171 ribu personel gabungan Polri-TNI dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemik Covid-19. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau H+7 Lebaran.
BERITA TERKAIT: