Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal TKA Asal China Di Bandara Haluoleo, Yang Benar Kapolda Atau Kadisnakertrans Sultra?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 16 Maret 2020, 19:53 WIB
Soal TKA Asal China Di Bandara Haluoleo, Yang Benar Kapolda Atau Kadisnakertrans Sultra?
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebelumnya sebuah video viral memperlihatkan puluhan orang yang diduga sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pembuat video, Hardiono (39) Warga Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebelumnya telah ditangkap jajaran Polda Sultra.

Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam mengatakan, bahwa 49 TKA asal China yang ada dalam video itu memang merupakan tenaga kerja di sebuah perusahaan tambang yang ada di Sulawesi Tenggara.

Mantan Direktur C Sosial dan Budaya (Sosbud) Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri ini menjelaskan, 49 TKA itu tidak datang dari China melainkan habis dari Jakarta untuk keperluan mengurus dokumen-dokumen masa perpanjangan kerja.

"Kami sudah lakukan pengecekan langsung, iya benar mereka (TKA) dari perusahaan smelter yang ada di Sultra. Mereka kembali dari memperanjang visa di Jakarta," kata Medrisyam kepada wartawan, Senin (13/3).
Namun Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tenggara Saemu Alwi membantah, ke-49 TKA tersebut, setelah dicek melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kesehatan Kerja RI data-data mereka tidak ditemukan alias tidak ada.

Saemu Alwi menyatakan, jika memang ke-49 TKA asal China tersebut melakukan perpanjangan dokumen masa kerja, seharusnya tidak ke Jakarta.

“Kalau mereka urus perpanjangan kerja harus melalui Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja di Daerah, tapi kita tidak pernah keluarkan,” ujar Saemu Alwi.

Ia mengatakan, sesuai imbauan Kementerian Ketenagakerjaan, sejak Februari 2020 tidak diizinkan pekerja dari China masuk dan kerja di Indonesia termasuk di Sultra.

“Adapun WNA itu adalah pekerja baru maka seharusnya datanya ada di pusat, tapi faktanya mereka tidak punya data sama sekali sebagai pekerja,” ucapnya.

Hingga berita ini berita ini diturunkan, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam tidak merespons konfirmasi Kantor Berita Politik RMOL terkait status ke-49 TKA asal China tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA