Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tinggal Klik, Titik Api Karhutla Kini Bisa Dideteksi

Kamis, 13 Februari 2020, 17:15 WIB
Tinggal Klik, Titik Api Karhutla Kini Bisa Dideteksi
Kapolda Riau, Irjen Agung Setya saat menunjukkan cara kerja dashboar lancang kuning/RMOL
rmol news logo Memanfaatkan kecanggihan teknologi, Polda Riau menelurkan sebuah inovasi untuk menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melalui satu sistem terintegrasi yang dinamakan Dashboard Lancang Kuning.

Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi menjelaskan, Dashboard Lancang Kuning ini mampu menampilkan data titik-titik api yang sudah tertangani oleh anggota.

“Kalau kita cari satu-satu kan lama, seperti menghitung biji wijen di kue onde-onde. Sekarang titik api yang diverifikasi dan sudah ditangani bisa dilihat, tinggal klik, keluar semua,” kata Irjen Agung saat ditemui di Pekanbaru, Riau, Kamis (13/2).

Bukan hanya itu, sistem tersebut ini juga mampu menunjukan titik api yang belum tertangani. Dengan begitu, sambung Agung, sistem tersebut akan mempermudah tim melakukan penanganan terhadap titik-titik api yang ada.

“Karena dia (dashboard) mengarahkan mana saja titik apinnya. Dengan titik api yang kita ketahui ini, maka bisa langsung dieksekusi,” ujar Agung menjelaskan Dashboard Lancang Kuning ini memanfaatkan satelit Satelit Tera, Nora, Lapa dan Aqua.

Menu lain yang disajikan Dashboard Lancang Kuning ini, personel dapat mengetahui lokasi embung yang telah dibuat di sekitar titik api sehingga bisa mempercepat proses pemadaman.

Saat ini, sistem tersebut telah terintegrasi dengan drone yang memiliki cakupan luas sejauh lima kilometer. Drone tersebut membantu anggota Polsek yang berada di dekat sungai agar tak perlu menyeberang. Drone ini juga bisa membantu melakukan upaya pemadaman di lahan yang luas, karena mampu menangkap suhu.

“Ketika melakukan pemadaman di Rupat Utara, wilayahnya luas. Habis titik api di sini mati, mana lagi yang mau kita semprot? Nah drone itu dapat mendeteksi suhu panas,” urai Agung.

Mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIM) ini mengungkapkan, ide membuat sistem ini berawal dari keprihatinanya dalam menangani karhutla yang seakan tidak memiliki solusi lantaran tiap tahun selalu terjadi kebakaran.

“Jadi kami coba mengidentifikasi. Pada bulan September 2019 akhir itu saya masuk ke sini (menjabat Kapolda), tujuh hari setelah saya bersama tim membuat satu formulasi dari riset kecil untuk melihat dan mempelajari,” paparnya.

Hingga akhirnya, mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri ini dapat mengidentifikasi bahwa kunci efektivitas penanganan karhutla ialah dengan menyinergikan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem teknologi.

“Kalau kita hanya mengandalkan manusianya saja tanpa sistem yang baik, apalagi nggak pakai teknologi, ya nggak bisa menyelesaikan,” pungkas Agung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA