Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wabah Ancaman Dan Ketakutan

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Jumat, 31 Mei 2019, 00:32 WIB
Wabah Ancaman Dan Ketakutan
Jaya Suprana/Dok
KEPADA mahaguru kemanusiaan saya, Sandyawan Sumardi, saya curhat keprihatinan parah atas suasana kebencian justru di bulan suci Ramadhan yang seharusnya menghadirkan kasih-sayang.

Bahkan kebencian sedemikian memuncak sehingga banyak yang tega hati mengeluarkan ancaman mulai dari dilaporkan ke polisi sampai tindakan kekerasan bahkan pembunuhan sehingga menyebabkan warga termasuk saya ketakutan.

Pendek kata: wabah ancaman dan ketakutan memang sedang merajalela di Tanah Air Udara tercinta!
Ancaman


Setelah sabar dan seksama mendengarkan curhat saya, sang pejuang kemanusiaan dari Jeneponto yang sudah kenyang makan asam garam cuka kehidupan itu menghela nafas.

Alih-alih menanggapi curhat saya, Sandyawan Sumardi berkisah tentang seorang koboi naik kuda pergi ke bar. Setelah mengikat kudanya di parkiran kuda di luar bar, ia masuk ke dalam bar, pesan minuman keras Bloody Mary,  minum sampai habis kemudian bergegas pergi ke luar bar lagi. Ternyata kudanya hilang! Dia masuk kembali ke bar sambil berteriak, “Siapa yang mencuri kudaku?” Tak seorang pun menjawab.

Si koboi makin marah sampai mengeluarkan ancaman, “OK. Aku tunggu 10 menit. Jika dalam waktu sepuluh menit tidak ada yang mengaku, terpaksa aku akan melakukan apa yang telah aku lakukan di Texas. Dan terus terang aku tidak suka melakukan lagi hal seperti itu!”

Ketakutan

Akibat ketakutan atas ancaman mengerikan si koboi marah akibat kehilangan kudanya maka satu per satu pengunjung bar berlari terbirit-birit keluar. Tak ada seorang pun tersisa berada di dalam bar, kecuali bartender.

Saat si koboi melongok keluar, ternyata kudanya telah kembali berada di tempatnya semula. Dengan gemetar ketakutan bercampur lega hati karena kuda si koboi telah kembali, bartender memberanikan diri untuk bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di Texas?” . Sang koboi menjawab, “Aku terpaksa berjalan kaki pulang.”rmol news logo article


Penulis adalah pendiri Perhimpunan Pencinta Humor dan Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA