KegelapanIstilah Jaman Gelap berasal dari bahasa Latin: saeculum obscurum yang digunakan Caesar Baronius pada tahun 1602 untuk melukiskan suasana kegelapan pada periode abad X dan XI .
Baronius berupaya mengungkap karakter Jaman Gelap sebagai akibat minimnya karya-karya pemikiran sebagai sinar-sinar yang mencerahkan peradaban Eropa.
Istilah Jaman Gelap menjadi popular justru pada abad XVIII yang disebut sebagai Jaman Cerah ibarat peribahasa Habis Gelap Terbitlah Terang .
Para sejarawan abad XXI cenderung membatasi kurun waktu Jaman Gelap pada abad V sampai dengan XV saja demi menghindari kesan pelecehan terlalu berlebihan terhadap Jaman Gelap .
KontroversiKenyataan suasana kehidupan masyarakat Eropa pada Jaman Gelap memang dapat dipastikan lebih gelap ketimbang abad XX akibat teknologi listerik dan lampu pijar memang belum hadir.
Wabah penyakit membinasakan ratusan ribu manusia akibat higienitas memang buruk dan vaksin belum ditemukan.
Pemburuan manusia bahkan hukuman mati atas kriminalisasi blasfemi merajalela. Kesenjangan sosial diperparah oleh perilaku hedonis eksesif feudalisme. Yang dibasmi habis alih-alih kemiskinan malah orang miskin yang dianggap sampah masyarakat oleh kaum kayaraya.
Namun baik-buruk sesuatu masa sebenarnya nisbi akibat subyektif tergantung siapa yang menilai dan dari aspek mana penilaian dilakukan. Maka demi menghindari kontroversi , banyak pihak memilih menggunakan istilah Jaman Pertengahan ketimbang Jaman Gelap.
Hak Asasi Manusi Untuk Berfikir Terlepas pro-kontra, layak diakui bahwa pada masa yang disebut sebagai Jaman Gelap itu, kaum ulama Eropa dengan keyakinan religiusnya lebih berkuasa ketimbang kaum ilmuwan dengan semangat kecendekiawan yang dianggap menyesatkan manusia akibat daya kritis kaum cendekiawan meragukan segala-galanya termasuk agama.
Sementara intelektualisme Islam subur tumbuh-kembang di Timur Tengah, hak asasi manusia untuk berpikir di Eropa terpasung.
Vonis pengadilan gereja yang ditimpakan kepada fisikawan, astronom dan filosof Italia, Galileo Galilei yang dipaksa mengorbankan segenap pemikiran ilmiah dirinya agar tidak dituduh merusak sukma kebenaran agama yang habis-habisan dilindungi secara hermetis dan dogmatis sampai titik darah penghabisan oleh kaum penguasa merupakan contoh pelanggaran hak asasi manusia untuk berpikir sebagai warisan masa yang disebut sebagai Jaman Gelap.
Penulis adalah pembelajar sejarah peradaban manusia
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.