Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua MPR Berharap Muktamar Pemuda Muhammadiyah Tidak Terjebak Hanya Memilih Ketum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 26 November 2018, 14:50 WIB
Ketua MPR Berharap Muktamar Pemuda Muhammadiyah Tidak Terjebak Hanya Memilih Ketum
Zulkifli Hasan/Humas MPR
rmol news logo . Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta bisa memperkokoh kebersamaan dan jati diri pemuda Muhammadiyah agar mampu membawa dakwah yang menggembirakan dan memajukan Indonesia.

"Apalagi ini tahun politik, saya berharap pemuda Muhammadiyah menjadi pelopor untuk merekat kebersamaan dan persatuan Indonesia," kata Zulkifli usai menyampaikan materi dalam temu tokoh/kebangsaan dalam Muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Senin (26/11).

Selain memperkokoh kebersamaan dan jati diri, Zulkifli juga berharap Pemuda Muhammadiyah menjadi model bagi pemuda-pemuda lainnya untuk menguasai ilmu pengetahuan.

"Pendek kata Pemuda Muhammadiyah bisa meng-upgrade dirinya. Meningkatkan kemampuan dirinya, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena kita bersaing dengan negara lain di era global ini," harapnya lagi.

Karena itu Zulkifli meminta peserta Muktamar bisa menghasilkan konsep dan gagasan yang uptodate dan bisa diterapkan pada era ini dan tidak terjebak hanya memilih ketua.

"Apalagi hindari betul soal-soal money politics, soal yang akan memecah belah. Mari menjaga jati diri dan kebersamaan Pemuda Muhammadiyah," pintanya.

Dalam paparan temu tokoh/kebangsaan di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Zulkifli mengingatkan tantangan yang dihadapi Pemuda Muhammadiyah. Tantangan yang dihadapi adalah penguasaan ilmu dan teknologi.

Dia mengungkapkan era saat ini adalah era persaingan bebas. Pemuda Muhammadiyah harus mengetahui siapa yang akan menguasai dunia 10 sampai 20 tahun mendatang. Berdasarkan hasil riset, manusia hebat di abad ini nomor satu adalah pemuda Singapura. Nomor dua pemuda Jepang. Urutan ketiga Cina Taipei, kemudian Makao, Hongkong, Tiongkok, dan Korea Selatan.

"Indonesia berada pada nomor 62," ungkapnya.

Indikator riset itu adalah kemampuan membaca (berapa banyak buku yang dibaca selama setahun), kemampuan matematika, dan penguasaan science.

"Mohon maaf, mereka yang unggul tadi, urutan pertama sampai sepuluh, adalah bangsa asing. Pesan saya, itulah tantangan kita. Itulah tantangan Pemuda Muhammadiyah," ucapnya.

Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVII dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain Zulkifli Hasan hadir juga Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendi, Menkominfo Ridiantara, serta tuan rumah Ketum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anhar Simanjuntak. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA