HNW: Santri Dan Pramuka Adalah Satu Kesatuan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 01 November 2018, 14:59 WIB
HNW: Santri Dan Pramuka Adalah Satu Kesatuan
Hidayat Nur Wahid/Humas MPR
rmol news logo . Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengatakan, hubungan antara pramuka dan pesantren sudah terjalin sejak lama. Sebelum pramuka, ada gerakan kepanduan berasal dari organisasi Islam yang selanjutnya menjadi cikal-bakal Pramuka.

"Contohnya Hizbul Wathan," ujar HNW saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada 1.700 pramuka yang sedang mengikuti Perkemahan Pesantren Nasional (Perpenas) II yang berlangsung di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (1/11). para Pramuka itu merupakan santri dari pesantren yang terhimpun dalam Majelis Pesantren dan Ma'had Dakwah Indonesia (Mapadi).

Diceritakan HNW, semasa nyantri di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, dia ikut dalam kegiatan pramuka bahkan mempunyai sertifikat sebagai pelatih. Bukti pernah aktif di pramuka diwujudkan dengan menyanyi hymne pramuka.

"Pencipta hymne adalah Husein Mutahar, dia seorang habib," ucapnya.

Dari sinilah HNW mengatakan pramuka bukan hal yang baru bagi pesantren. Saat ini di lembaga pendidikan Islam itu tidak ada yang tidak mengadakan kegiatan pramuka.

"Pesantren sangat terbuka bagi kegiatan pramuka," ujarnya.

Sejarah kepanduan yang dilahirkan dari umat Islam dan keterbukaan pesantren bagi pramuka, menurut HNW menunjukan antara santri, pesantren dan pramuka adalah satu kesatuan.

"Untuk itu jangan dipecahbelah. Jangan menghadirkan konflik di antara mereka," tambahnya.

Dipaparkan, santri dan pramuka mengajarkan hal yang sama. Mereka dididik untuk menjadi generasi yang mandiri, pekerja keras, menyukai persahabatan dan mencintai alam.

Untuk itu Perpenas yang diadakan pada awal November diakui sebagai momentum yang tepat apalagi para santri selepas mengikuti Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober dan menjelang Hari Pahlawan 10 November. Acara itu sebagai bukti hubungan antara pesantren dan santri dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sudah selesai.

HNW mengajak santri yang juga pramuka ikut mensosialisasikan Empat Pilar, dan mengamalkannya dengan baik. Mengamalkan yang baik dikatakan merupakan tuntunan pesantren. Di pesantren ada penegasan ilmu harus diamalkan.

"Bila ilmu tak diamalkan, seperti pohon tanpa buah," ungkap politisi senior PKS itu. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA