Zulkifli: Umat Islam Hindari Politik Gincu Pakailah Politik Garam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/soraya-novika-1'>SORAYA NOVIKA</a>
LAPORAN: SORAYA NOVIKA
  • Kamis, 07 Juni 2018, 15:59 WIB
Zulkifli: Umat Islam Hindari Politik Gincu Pakailah Politik Garam
Zulkifli Hasan/RMOL
rmol news logo Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menjelaskan kiprah dan peran umat Islam dalam sejarah perjuangan bangsa sangat luar biasa.

Menurunya pekikan takbir di era perjuangan menjadi penyemangat. Selain itu fatwa jihad melawan penjajah dari As'ari Hadratus Syekh Hasyim serta mosi integral Mohammad Natsir adalah bukti kiprah umat Islam dalam memerdekakan Indonesia.

Kiprah dan peran Islam mengisi kemerdekaan dalam konteks kekinian juga harus sama kuatnya dengan kiprah jaman perjuangan.

"Tapi, sayangnya banyak juga kita yang memakai politik gak mau tahu, nurut aja, ikut saja, terserah saja. Kalau ingin nilai Islam masuk mewarnai bangsa ya upayakan secara riil dengan sungguh-sungguh, rebut dengan cara yang demokratis dan baik sesuai ajaran Islam," ujarnya di Ponpes Budi Mulia, Yogyakarta, Kamis (7/6).

Zulkifli menambahkan, jika politik 'gak mau tahu' itu terjadi maka yang akan muncul adalah oknum penguasa-penguasa yang korup, menghalalkan segala cara dan pada akhirnya akan muncul kesengsaraan rakyat, ketidakdilan, kesenjangan dan gaduh.  Padahal, demokrasi Pancasila seharusnya menghasilkan kesetaraan, keadilan dan harmoni yang sesuai nilai-nilai Islam.

"Fakta, banyak sekali negara yang memakai Islam hanya sebagai gincu/warna tapi tidak dengan nilai-nilainya dan malah ada negara-negara seperti Amerika Serikat yang tidak menggunakan Islam tapi malah memakai nilai-nilai Islam seperti kebebasan dalam berpendapat, bebas menyampaikan pikiran, bebas dari rasa takut, bebas dari lapar dan negaranya maju," ungkapnya.

Maka dari itulah, Zulkifli Hasan berharap dalam konteks kekinian, seluruh umat Islam Indonesia memaksimalkan kekuatan Islam dan dikonversikan menjadi kekuatan politik, kekuatan ekonomi serta mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam negara yang berdemokrasi Pancasila. [nes]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA